Vaksinasi Perkecil Penyebaran Covid19

0

Skalapost (SK).
Feature – Dalam selang waktu 1 minggu sejak ketibaan vaksin Sinopharm, Indonesia kembali menerima 1.389.600 juta dosis vaksin, dari COVAX Facility. kedatangan vaksin COVID-19 tahap ke-12. Dengan ketibaan ini, maka telah terdapat 6.410.500 juta dosis vaksin dari COVAX Facility di Indonesia. Guna menekan penyebaran covid19 di Indonesia yang sudah hampir 2 tahun di indonesia.

Vaksin produksi AstraZeneca ini dibawa menggunakan pesawat angkut Qatar Airlines yang
dikemas dalam 13.896 karton kecil dan kemudian dikemas ke dalam 10 (sepuluh) wooden pallet
ukuran masing masing 157 cm x 120cm x 157cm. Estimasi berat keseluruhan kargo: 5.286,7 Kg &
volume: 29,579 CBM.

Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi menyampaikan bahwa hingga saat ini, pemerintah Indonesia
telah mengamankan vaksin sejumlah 75.910.500 juta dosis vaksin yang telah diamankan oleh
Indonesia. Adapun rincian dosis vaksin yaitu Sinovac (68.500.000 dosis), AstraZeneca COVAX
(6.410.500 dosis) dan Sinopharm (1 juta dosis).

Lebih lanjut Menlu Retno menyampaikan bahwa Indonesia sangat mengapresiasi m dukungan
GAVI, WHO, CEPI, dan melalui kemitraan dengan UNICEF, COVAX Facility yang terus berupaya
untuk memenuhi komitmen dan kebutuhan kesetaraan akses vaksin bagi semua negara.

Sejak awal pandemi, Indonesia terus menyuarakan akses vaksin yang setara bagi semua. Saat ini,
terdapat pembahasan Vaccine Patent Waiver untuk mendorong kapasitas produksi dunia terhadap
vaksin. Hal tersebut merupakan salah satu upaya kolaborasi dunia untuk meratakan jalan bagi
akses vaksin untuk semua.

“Pada 17 Mei nanti, bersama Menteri Kesehatan Ethiopia, Menteri Pembangunan Internasional
Kanada, saya akan memimpin Pertemuan COVAX AMC Engagement Group, untuk membahas
situasi terkini upaya pemenuhan vaksin setara bagi semua negara”, kata Retno.

Berdasarkan laporan WHO, kasus global COVID-19 tetap tinggi selama 2 minggu terakhir melebihi
jumlah kasus selama 6 bulan masa pandemi yaitu lebih dari 5,7 juta kasus baru per minggunya.

BACA JUGA:  Kesadaran Patuhi Protokol Kesehatan

Saat ini, jumlah kasus positif dunia sudah melebihi 157 juta kasus dengan angka kematian lebih
dari 3,2 juta orang.

Kawasan Asia Tenggara, yang berdasarkan terminologi WHO mencakup India, Indonesia, Nepal,
Bangladesh, Sri Lanka, Thailand, Maldives, Timor Leste, Myanmar dan Bhutan, mengalami
kenaikan kasus tertinggi, yaitu sebesar 19%, terutama di India. Dengan kenaikan ini, tercatat
sebanyak 47% kasus baru dunia berada di Asia Tenggara selama kurun waktu satu minggu sampai
2 Mei 2021.

Menlu Retno tekankan bahwa situasi tersebut penting sebagai pengingat kita semua, bahwa
penyebaran virus COVID-19 masih terjadi dimana-mana, dan oleh karena itu, selalu harus tetap
waspada.

Sebagai penutup, Menlu Retno menyampaikan “setiap dari kita dapat menjadi bagian dari ikhtiar
untuk mencegah peningkatan penyebaran virus COVID-19, yaitu dengan terus mematuhi protokol
kesehatan, bukan saja untuk melindungi kita sendiri, namun juga melindungi orang-orang sekitar
yang kita cintai”. Harapnya.(penulis).

Facebook Comments