Pilkada Medan Diwarnai berita Hoax’s dan Black Campaign

0

Skalapost (SK).
Medan – Semakin dekatnya hari pemungutan suara persaingan untuk merebut hati masyarakat juga semakin ketat, berita Hoax’s dan fitnah ikut mewarnai persaingan ini, H.Salman Alfarisi LC.MA,Yang merupakan calon wakil walikota dari pasangan AMAN,yang didukung dua partai,PKS dan Demokrat tidak luput dari fitnah dan berita HOAX. sabtu (14/11/2020).

“Pilkada ini dimulai tersebar sebuah berita HOAX tentang ijazah saya palsu, berita itu bukan hanya disebarkan namun di iklankan secara berbayar ke Facebook dan Instagram. Iklan berbayar itu bukan sembarangan orang yang melakukannya, butuh kemampuan khusus agar mampu mengiklankan sebuah content,”kata Salman.

Salman Alfarisi tetap Optimis, bahwa berita hoax`s yang beredar tentang dirinya, tidak akan merubah masyarakat yang ingin memilihnya.

“HOAX’s tersebut tidak mempengaruhi pemilih AMAN untuk merubah pilihannya. “tegas salman lagi.

“Di Akhir pilkada ini, keluar lagi sebuah Whatsapp Blaster yang mengatakan saya bagi-bagi uang di dalam masjid, agar memilih AMAN di Pilkada Medan, Berita itu disebar menggunakan WA Blast. Membuat WA Blast juga sudah dipastikan tidak semua orang mampu melakukannya, butuh kemampuan khusus”terang beliau melalui akun facebooknya.

Saat di wawancarai awak media Salman Alfarisi mengatakan, bahwa ada kumpulan tim yang sengaja membuat opini dan berita Hoax’s tentang dirinya.

“Dari keadaan ini dapat saya simpulkan ada team atau kelompok yang sengaja menyebar HOAX’s, untuk memecah konsentrasi pemilih AMAN, “kata Salman kepada awak media.

Lanjut Salman, “Tidak bisakah kita menjalankan Demokrasi ini dengan gagasan, dengan ide-ide dan Akhlakul Karimah, Sekali lagi mohon maaf, Warga kota Medan adalah warga yang cerdas tidak terpengaruh oleh HOAX’S. Ini bukan karakter anak Medan,” Tegasnya.

Salman Alfarisi menyayangkan, demokrasi saat ini selalu dirusak dengan pembunuhan karakter melalui berita HOAX’S dan Black Campaign, kita pasti tidak ingin Medan dipecah belah karena nafsu besar kekuasaan dan menghalalkan segala cara untuk mendapatkan kekuasaan. Menjadi pemimpin bagi saya adalah amanah, amanah dan reziki itu tak jauh berbeda.

BACA JUGA:  Watoni Noerdin Dengar Keluhan Petani Negeri Sakti Soal Kelangkaan Pupuk Subsidi

“Jika bukan reziki kita, dengan segala cara apapun kecurangannya kalau bukan untukmu amanah itu, maka tak akan kau dapat, namun ketika amanah itu adalah tugasmu maka dia pasti akan datang pada pundak yang tepat.” Tutupnya (shr)

Facebook Comments