Skalapost(sk)
Deli Serdang-Tanjung Morawa, Kejadian penganiayaan yang sempat viral di Mensos dan dibeberapa media terkait guru karate aniaya bocah SD usia 12 tahun , sampai kini belum ada titik terang baik dari pihak pelaku maupun pihak hukum. Rabu (10/08/22)
Pasalnya menurut keterangan kedua orang tua korban (Sandio) saat di temui awak media mengatakan, kami merasa dikecewakan dari pihak sekolah dan pihak kepolisian pasalnya masalah penganiayaan ini sudah viral bahkan sudah kami laporkan ke Polresta Deli Serdang namun hingga kini belum ada proses maupun penyelesaian nya.
“Bagai mana lah nasib anak kami ini pak, sudah hampir satu bulan permasalahan ini belum juga selesai, memang ada beberapa kali pihak dari sekolah dan ada juga dari perwakilan sekolah ( dinas pendidikan) datang kerumah kami untuk mengajak perdamaian namun belum terealisasi sampai detik ini, ujar M. Saudi (orang tua korban) kepada media. Senin, (08/08/22) sekira pukul 11.00 Wib.
Lanjut Saudi lagi, kedatangan pihak dari sekolah kerumah bertujuan untuk berdamai secara kekeluargaan namun anehnya pembuatan surat perdamaian sudah di konsep (ditulis) dari sebelumnya tanpa kesepakatan bersama.
“Kami menolak untuk menandatangani surat tersebut, karena surat itu berbunyi tidak ada pernah terjadi kekerasan, (kontak visik) disekolah seperti yang diberitakan, jelas kami keluarga tidak mau menandatangani nya, yang membuat kami janggal pihak dari mediator (kuasa) yang sudah kami serahkan untuk mendapingi kami gak pernah di libatkan oleh pihak sekolah, sementara selama kasus penganiayaan ini bergulir sampai ke polisi kami tetap didampingi dan kami tetap minta tolong dengan beliau, ” ucapnya lagi.
Komite Sekolah SDN 101878 saat di konfirmasi membenarkan adanya upaya perdamaian dengan pihak keluarga korban.
“Benar bg, saya dari pihak komite sekolah setelah mengetahui kejadian ini pada hari Minggu, tepat nya Tgl 24-07-22 itu langsung kepala sekolah (Erni Lubis) yang ngasi kabar bahwa sekolah ada masalah dengan siswa, sementara kejadian nya pada hari Sabtu (23-07-22) kenapa pada waktu kejadian saya tidak dikabari,”papar komite kepada media Sabtu (06-08-22)
Masih kata komite, sejak saya mengetahui kejadian itu saya sebagai mewakili orang tua murid terus berupaya untuk mengajak pihak sekolah dan pihak orang tua guru karate agar segera menyelesaikan masalah yang ada, namun usaha saya tidak membuahkan hasil.
“Saya juga jadi bingung bg, kenapa urusanya sampai kepolisi sudah ada yang berusaha untuk mendamaikan masalah itu dengan meminta uang sebesar 6 jt rupiah namun tidak selesai juga ya sekarang tergantung pihak sekolah, pihak keluarga guru karate dan pihak keluarga korban lah bagaimana selanjut nya, kalupun nanti saya di panggil terkait masalah ini saya siap aja yang penting bertujuan baik,”imbuh nya mengakhiri.
Lanjut awak media mengkonfirmasi Kepala Sekolah mengatakan”Kami dari pihak sekolah sudah berupaya melakukan mediasi.
Satu kali di sekolah, 4 kali kami kerumah si anak, sampai pada proses penjemputan anak oleh guru, namun pihak orang tua selalu mengatakan “nanti dululah tanya keluarga, berembuk dulu” sehingga akhirnya persoalan ini panjang”.
“Maksud kami pihak sekolah, anak itu tetap bersekolah.Hari ini sesuai kesepakatan, kita akan kunjungan lagi ke rumah anak,”Ujar Erni Lubis Kepala Sekolah SDN 101878, viawhatsApp Kamis (11/08/22) sekira pukul 10.00 wib.(JS Teim)