Skalapost – Pilkada semakin dekat, panggung politik mulai sibuk dengan semaraknya, giat politik mulai dari tebar pesona Paslon sampai nantinya mendeklarasi kan diri, ataupun giat lainnya yg berjalan mewarnai panggung politik. Senin, (06/07/20).
Ajang politik yang sudah menggeliat sudah mulai menguras energi masyarakat untuk turut dalam semarak politik. Tidak peduli entah itu politik ‘baik’ maupun politik ‘gelap-gelapan’, karena memang masih krisis akan definisi dan kriteria baik buruknya suatu politik dalam masyarakat.
Masyarakat mulai di sibukkan dan menyibukkan diri dengan ‘memuja’ jagoannya masing-masing, bahkan mulai menularkan asumsi negatif kepada jagoan pihak lain dan mengganggap jagoannya lebih hebat.
Disinilah letak kebobrokan demokrasi, dengan egoisme, menyerang lawan politik ataupun yg bukan jagoannya dengan mencari titik kelemahan dan memupuknya menjadi hoaks dan benih kebencian yang sangat subur. Sadarkah bahwa hal ini bukanlah tujuan dari demokrasi ? Sadarkah bahwa ini dapat meretakkan ikatan persaudaraan kita ?
Ketua Iwo Kabupaten pesawaran Iwan Sufiawan angkat bicara dengan ada nya isu yang negativ dalam pertarung pilkada mendatang, beliau mengatakan, bahwa dalam persaingan merebutkan kepala daerah dalam pemilihan kepala daerah mendatang, paslon tidak perlu saling Menjelekan dan menjatuhkan Pasangan yang lainnya,
“Sekiranya semua calon BAIK adanya, yang dibuktikan dari pengalaman mereka dan prestasinya masing yang tentunya berbeda. Dan hal ini meyakinkan saya bahwa semua paslon cocok memimpin, meski di balik pengalaman dan prestasi para calon yg menjadi modal mereka terdapat kelebihan dan kekurangan masing2.
Mari berjabat tangan demi menciptakan pilkada yg santun,aman dan nyaman.” Ucap ketua Iwo pesawaran (*).