Skalapost (SK).
Politik – Bawaslu Kota Bandarlampung sosialisasikan pengawasan partisipatif pada pemilihan kepala daerah (Pilkada) Kota Bandarlampung, bersama elemen masyarakat, pers, organisasi mahasiswa, organisasi kepemudaan, dan lainnya di Ballroom hotel Emersia, Selasa (22/9/20).
Hal itu dilakukan, untuk mengajak semua elemen agar turut berpartisipasi pengawasan dalam tahapan Pilkada serentak 9 Desember 2020.
Ketua Bawaslu Kota Bandarlampung Candrawansah mengatakan, apabila semua elemen masyarakat turut serta dalam proses pengawasan pelaksanaan Pilkada Kota Bandar Lampung, maka tujuan demokrasi dapat berjalan dengan baik. Sehingga ada upaya langsung dari masyarakat, untuk terlibat secara keseluruhan dalam tiap pelaksanaan Pilkada.
“Ada banyak tahapan yang bisa melibatkan masyarakat. Diantaranya tahapan pengumuman Daftar pemilih Sementara (DPS), masyarakat bisa melihat langsung apakah sudah masuk dalam daftar atau belum,” jelas Candrawansah.
Selanjutnya, lanjut dia, ada tahapan kampanye, dimana masyarakat bisa menginformasikan kepada pengawas apabila menemukan pelanggaran.
Bawaslu Kota menilai, kegiatan ini merupakan salah satu bagian dalam memberikan informasi pengawas Pemilu, agar bisa mencari kebenaran informasi ke masyarakat secara luas.
“Hal inilah yang kami sampaikan tiap kesempatan rapat dan sosialisasi. Kami terus menghimbau kepada masyarakat, agar terlibat dalam proses demokrasi sesuai tujuan,” pungkasnya.
Ketua knpi kota bandarlampung Iqbal Ardiansya mengatakan, pentingan peran Pemuda dalam pilkada 2020, Agar pilkda ini berjalan sukses, serta mengedukasikan aturan dalam berpokitik dimasa pendemi covid 19.
“Jika edukasi politik tidak berjalan dengan baik. Maka berdampak wabah covid19 kepada masyarakat, oleh sebab itu perlu nya sosialisasi edukasi politik di masa pendemi covid19 ini sangat penting. ” Ungkapnya.
Lanjut Iqbal, para pemuda bisa bergerak untuk memberantas money politik dan mensosialisasikan politik di masa pendemi covid19 di pilkada 2020.
“Klo kita melihat pilkada 2015 yang lalu, yang saat itu tidak ada pendemi saja , ribuan orang meninggal karena kelelahan, apalagi ada nya pendemi seperti ini. Jangan sampai timbul klaster 2 baru , atau klaster pilkada 2020.” Harapnya.
Iqbal berharap, “peran media bisa bersama mensosialisasikan edukasi politik di masa pendemi covid19. Mempublikasika Aturan dalam pilkada dan politik di pendemi covid19 saat ini. Mari bergandengan tangan untuk memeberikan edukasikan politik, agar tidak menjadi korban politik.”Tutupnya. (Ys).