Terkait Dana BUMTi Desa Karta, Muslim : sudah kita panggil kepala tiyuh desa karta, tidak hadir

0

Skalapost (SK).
Hukum – Permasalahan yang di laporkan secara lisan dan tertulis oleh beberapa perwakilan dari warga Tiyuh Karta ke pihak inspektorat pada tanggal 03 Agustus 2021 yang lalu, terkait hal tersebut dari beberapa media online dan cetak lainnya mencoba Konfirmasi ke kepada kepala Tiyuh Karta di kediaman nya pada, Selasa (17/8/2021).

Menurut keterangan Sudirman SE, selaku kepala Tiyuh atau desa Karta, bahwa Badan Usaha Milik Tiyuh atau desa Karta (BUMTi/BUMDes), usaha Lapak singkongnya masih Ada, dan keberadaan lapak singkong tersebut ada di Tiyuh Persiapan Karta tanjung selamat.

“Lapak singkongnya masih ada, hanya saja tidak berjalan, kalau mau lebih rinci tentang BUMTi uang nya kemana, tanya aja ke bendahara BUMTi nya, kalau engak salah Di tahun,2017/2018 BUMTi masih mendapat keuntungan, dan ada sumbangan Ke Angaran Pendapatan Belanja Tiyuh (APBTi) Masuk 20 juta rupiah ke APBTi,” Ungkap Sudirman.

Lanjutnya, “Jadi saat ini, bendaharanya masih bekerja di luar kabupaten Tubaba, kita tunggu dia pulang,” tutupnya Sudirman SE selaku kepala Tiyuh Karta.

Namun keterangan dari Kepala Tiyuh Karta Sudirman berbeda fakta, setelah kami dan tim turun kelapangan ke Tiyuh Persiapan Karta Tanjung Selamat (tujok), Ke lokasi lapak singkong dan hanya ada satu lapak singkong di tiyuh tersebut, lalu kami cek fakta di lapangan timbangan lapak tersebut sudah tidak ada lagi.

Menurut keterangan Juanda selaku pamong atau RK.01 Karta Tanjung Selamat, ia mengatakan lapak tersebut lokasinya masih ada, dan siapa pemilik aslinya saya tidak tahu.

“Yang saya ketahui lapak singkong itu yang bukanya Lahudin, tapi kalau pemilik aslinya yang jelas, saya tidak tahu Punya siapa,” Ujarnya Juanda.

BACA JUGA:  Gegana Lampung Siap Amankan Vaksin Covid-19

lebih lanjut, Juanda menjelaskan, kalau masalah timbangan lapak singkong itu Sudah tidak ada, dan kapan di ambilnya timbangan itu di lokasi saya tidak tahu mereka tidak laporan.

Menurut keterangan Lahudin, di konfirmasi beberapa waktu yang lalu, lapak singkong yang berbeda tujok itu lapak miliknya pribadi, bukan lapak BUMTi tiyuh Karta, Ujarnya

“Saya ngambil bank buat bikin Lapak singkong itu, dan sudah banyak juga yang nanya ke saya menganai lapak itu, dikira mereka lapak BUMTi tiyuh Karta, betul saya dulu pernah bekerja, dan sekedar bekerja di Lapak singkong BUMTi Tiyuh Karta, sebagai buruh upahan saja tidak lebih, mana hasilnya saya serahkan kepada kepala tiyuhnya. Mau saya jual ajalah, timbangan lapak singkong saya itu, biar berhenti mereka ngomongin lapak itu lapak Punya BUMTi Tiyuh Karta,” tutupnya.

Pihak Inspektorat Muslim Irban 5 inspektur pembantu saat ditanya, via telepon seluler WhatsApp apakah sudah menghadap atau belum kepala Tiyuh Karta, tenyata belum menghadap. “Kemaren ada staf saya kesana nemuin dia, katanya hari Senin ini tanggal 16 Agustus dia menghadap,” kata Muslim via telepon seluler.

“Engak hadir belum tahu kita alasannya belum ada kabar, katanya hari ini, kita panggil sekali lagi terus Badan permusyawaratan Tiyuh (BPT) dan sekdes kita panggil juga, biar dapat kita turun ke lapangan, tunggulah iya proses nya,” Ungkap muslim irban 5.

Warga meminta agar pihak inspektorat bisa serius menangani permasalahan Badan Usaha Milik Tiyuh BUMTi milik Tiyuh Karta yang di laporkan warga beberapa waktu yang lalu. (Rbn).

Facebook Comments