Skalapost (SK).
Ekonomi – Memasuki 2 Tahun masa pandemi Covid19 di Indonesia Pertumbuhan ekonomi khusus Provinsi Lampung di triwulan I tahun 2021, berada pada urutan terakhir Se-Sumatera.
Hal itu diketahui berdasarkan data pemaparan Kinerja Industri Jasa Keuangan di Provinsi Lampung pada triwulan 1 tahun 2021, yang digelar di Ballroom Hotel Emersia Bandarlampung, Jumat (28/5/2021) pagi.
Kepala OJK Provinsi Lampung Bambang Hermanto mengatakan, pertumbuhan ekonomi triwulan I tahun 2021, masih terkontraksi sebesar -2,10 % (y-on-y). Tetapi mengalami perbaikan dibandingkan pertumbuhan ekonomi triwulan 4 tahun 2020, yang terkontraksi sebesar -2,26 % (y-on-y).
“Secara Q to Q, ada sedikit perbaikan di Q1 2021 yaitu -2,10 %, dibandingkan Q4 2020 yang masih terkontraksi sebesar -2,26 %,” ungkap Bambang Hermanto dalam pemaparannya.
Diketahui berdasarkan data update pemaparan Kinerja Industri Jasa Keuangan di Provinsi Lampung pada triwulan 1 tahun 2021, pertumbuhan ekonomi triwulan I Se-Sumatera, Lampung berada di urutan terakhir pertumbuhan ekonominya yakni -2,10 persen. Kemudian disusul diatasnya Provinsi Aceh terkontraksi sebesar -1,95 persen, Sumatera Utara-1,85 persen. Bengkulu -1,58 persen, Kepulauan Riau -1,19 persen, Sumatera Selatan -0,41 persen, Jambi -0,33 persen, Sumatera Barat -0,16 persen, Riau 0,41 persen, selanjutnya Kepulauan Bangka Belitung terkontraksi sebesar 0,97 persen.
Deputi Direktur Pengawasan LJK OJK Lampung, Aprianus John Rirnad, mengatakan kondisi Maret pada tahun 2021 itu dibandingkan dengan Maret 2020 mengalami penurunan sebesar 18,2 persen.
“Kalau di rata rata kan, hampir mencapai 3 persen penurunannya,” kata dia.
Menurut John, jika diambil dari lima besar bidang ekonomi, sektor ini yang pengaruhi MPF 3 persen.
“Secara garis besar sejak Desember itu sudah mengalami penurunan. Tetapi jika kita lihat dari nilai kontraknya nasabah mengajukan pinjaman. Kalau Desember itu 102 ribuan debitur, sekarang jadi 103 ribuan debitur, artinya debitur yang terima relaksasi ini bertambah,” kata dia. (ys).