Percepat Pemulihan Ekonomi, OJK Lampung Dorong Pembiayaan UMKM

0

Skalapost (SK).
Ekonomi – Kantor Otoritas Jasa Keuangan Provinsi Lampung terus mendorong Sektor Jasa Keuangan untuk lebih aktif melakukan pembiayaan kepada UMKM yang diharapkan akan mampu mempercepat pemulihan perekonomian di wilayah Provinsi Lampung.

Pada Triwulan IV – 2021, penyaluran kredit UMKM oleh sektor Perbankan tercatat mengalami peningkatan share dari Triwulan IV – 2020 dan triwulan sebelumnya masing-masing sebesar 30,57% dan 30,98% dari total kredit menjadi sebesar 31,25% pada akhir tahun 2021.

Secara nominal, penyaluran kredit di sektor UMKM pada Triwulan IV – 2021 mengalami peningkatan sebesar Rp1,61 Triliun (7,71%) dari Rp20,89 Triliun pada triwulan IV – 2020 menjadi sebesar Rp22,50 Triliun pada posisi Triwulan IV – 2021 (year on year-yoy), sementara secara triwulanan meningkat 2,29% (quarter to quarter-qtq). Pembiayaan kepada sektor UMKM juga dilakukan oleh lembaga pembiayaan non bank yakni PT PNM, PT Pegadaian (persero), Lembaga Keuangan Mikro, Fintech P2P Lending dan Securities Crowd Funding yang memang
memiliki segmentasi pasar utama kepada sektor UMKM.

Berbagai upaya juga terus dilakukan OJK Lampung untuk mendukung pengembangan usaha maupun pembiayaan kepada UMKM antara lain dengan mendorong penyaluran pembiayaan secara digital baik melalui inisiasi masing-masing lembaga jasa keuangan maupun melalui kolaborasi antara
perbankan dengan Fintech P2P Lending, memperluas akses UMKM terhadap sumber-sumber pembiayaan maupun akses pelatihan pengembangan kapasitas usaha antara lain melalui Forum Ekspor Lampung untuk pembiayaan UMKM Ekspor, Kegiatan Bussiness Matching UMKM dengan Lembaga Jasa Keuangan, dukungan terhadap program Bangga Buatan Indonesia (BBI) serta monitoring dan evaluasi penyaluran KUR”, kata Bambang Hermanto, Kepala OJK Lampung saat
memberikan penjelasan mengenai kinerja sektor jasa keuangan Triwulan IV Tahun 2021, (1/3).

BACA JUGA:  OJK Lampung Gelar Spirit 2022 Bersama BI dan Asosiasi Sektor Jasa Keuangan

Dengan mendorong peningkatan pembiayaan dan pengembangan kapasitas usaha sektor UMKM diharapkan mampu mempercepat pemulihan ekonomi di Provinsi Lampung.

Kinerja Perbankan                                          Industri Jasa Keuangan khususnya di Provinsi Lampung, pada triwulan IV – 2021 menunjukkan perkembangan yang menggembirakan. Total Aset perbankan pada triwulan IV – 2021 mengalami pertumbuhan positif jika dibandingkan dengan triwulan IV – 2020 yaitu meningkat sebesar Rp11,18

Triliun atau tumbuh sebesar 11,56% dari sebesar Rp96,73 Triliun menjadi sebesar Rp107,91 Triliun (yoy).

Demikian juga Jika dibandingkan dengan posisi triwulan III – 2021 (qtq) total aset juga tercatat
meningkat sebesar Rp3,35 Triliun atau 3,20% dari sebesar Rp104,56 Triliun menjadi sebesar
Rp107,91 Triliun. Hal ini sejalan dengan penyaluran kredit yang tumbuh sebesar Rp3,69 Triliun atau 5,39% jika dibandingkan dengan periode triwulan IV – 2020 (yoy) dari sebesar Rp68,34 Triliun menjadi sebesar Rp72,02 Triliun.

Jika dibandingkan dengan posisi triwulan III – 2021 (qtq) kredit tercatat meningkat juga sebesar Rp1,00 Triliun atau 1,41% dari sebesar Rp71,02 Triliun menjadi sebesar Rp72,02 Triliun. Penghimpunan Dana Pihak Ketiga juga tumbuh sebesar 9,78% atau naik Rp5,25 Triliun (yoy).

Pertumbuhan kredit relatif baik menurut jenis penggunaan, Kredit Modal Kerja dengan share terbesar 45,49% dari total kredit tercatat tumbuh 9,86% (yoy) dan 2,34% (qtq), Kredit Konsumtif yang memiliki share 38,56% tercatat tumbuh 2,54% (yoy) dan 0,48% (qtq), dan Kredit Investasi tumbuh 0,49% (yoy) dan 1,06% (qtq).

Sementara jika dilihat dari sektor ekonomi, tercatat 3 sektor ekonomi yang memiliki
pertumbuhan kredit tertinggi secara tahunan (yoy) adalah Sektor Pertanian tumbuh 12,03%, Sektor Perdagangan Besar dan Eceran tumbuh 7,70% dan Sektor Industri Pengolahan tumbuh 7,28%.

BACA JUGA:  Satgas Waspada Investasi Temukan Lagi 125 Fintech Peer-To-Peer Lending Ilegal dan 182 Entitas Penawaran Investasi Tanpa Izin

Pertumbuhan penyaluran kredit di 3 sektor ekonomi tersebut sejalan dengan 3 Sektor Dominan pada Distribusi PDRB berdasarkan Sektor Ekonomi Provinsi Lampung. Peningkatan pertumbuhan kredit di Lampung Triwulan IV – 2021 di atas lebih tinggi dari pertumbuhan
kredit secara nasional secara yoy (Nasional 4,94%, Lampung 5,39%).

Pertumbuhan ini diiringi dengan penurunan rasio NPL secara triwulanan dari 4,86% menjadi 4,55%, meskipun masih belum membaik
seperti di Triwulan IV – 2020 yang tercatat hanya sebesar 2,43%. Sementara rasio NPL kredit UMKM juga menurun secara triwulanan dari posisi September 2021 sebesar 4,04% menjadi sebesar 3,88% pada Desember 2021, namun masih meningkat dibandingkan dengan Triwulan IV – 2020 yang tercatat sebesar 3,08%.

“Permintaan kredit yang meningkat didorong oleh peningkatan pemulihan dunia usaha dan dukungan kebijakan-kebijakan dari Pemerintah, OJK dan lembaga lain yang tergabung dalam Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK)” ujar Bambang.

Perkembangan Program Dana PEN dan Restrukturisasi Kredit/Pembiayaan Perkembangan penempatan dana pemerintah pada Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) dari Semester 1 – 2021 sampai dengan Semester 2 – 2021 mengalami peningkatan.

Tercatat bahwa realisasi dana PEN Himbara di Lampung mengalami peningkatan sebesar Rp7,94 triliun atau 76,94% dari sebesar Rp10,32 Triliun menjadi Rp18,26 Triliun dan jumlah debitur yang disalurkan juga meningkat
sebesar 27.270 debitur dari sebesar 322.116 debitur menjadi 349.386 debitur.

Pada triwulan IV – 2021, total restrukturisasi kredit yang telah dilakukan perbankan di Provinsi Lampung kepada 53.127 debitur dengan total sebesar Rp5,67 Triliun dimana sebesar Rp5,31 Triliun (51.579 debitur) dilakukan oleh Bank Umum dan sebesar Rp353 Miliar (1.548 debitur) dilakukan oleh
Bank Perkreditan Rakyat/Syariah.

Total kredit restrukturisasi tersebut tercatat menurun sebesar Rp79,79 miliar dari posisi sebelumnya triwulan III – 2021 sebesar Rp5.747,47 Miliar menjadi sebesar Rp5.668,68 Miliar pada posisi Triwulan IV – 2021. Sementara jumlah kontrak dan pokok kredit yang direlaksasi melalui restrukturisasi oleh Perusahaan Pembiayaan di Provinsi Lampung terus bertambah walau tidak signifikan jika dibandingkan Triwulan III – 2021.

BACA JUGA:  Bank Lampung Optimis Hasilkan Kinerja Lebih Baik di Tahun 2020

Posisi Desember 2021, jumlah kontrak
pembiayaan yang disetujui relaksasi kreditnya sebanyak 108.898 kontrak atau naik 3.138 kontrak dengan total outstanding pokok kredit yang direlaksasi sebesar Rp4.590 M atau naik Rp285 Miliar. (yusmu/red).

Facebook Comments