Skalapost(sk)
Deli Serdang-Harga sejumlah komoditi sayuran di pasar tradisional Tanjung morawa, Deliserdang Murah Meriah, akibat permintaan yang menurun(08/06/2021)
Seperti cabai hijau Rp12000,- sebelumnya mencapai Rp22000,-. Cabai merah Perkilo berkisar Rp12000,- sebulan yg lalu mencapai Rp25000,-. Cabai rawit sebelumnya berkisar Rp30000,- Perkilonya sekarang turun menjadi Rp14000,-.
Bawang merah sendiri mencapai Rp13000,- Rupiah sebelum Rp22000,- . Wortel perkilonya Rp3000,- , bawang putih Rp22000- sebelumnya Rp26000,- tomat tetap di harga 8000 perkilonya, dan harga sayur-sayuran standar harga jualnya,
Ayam potong daging Rp35000,- dan ayam yg hidup(ayam bulu.red) hingga mencapai Rp30000,- sebulan yg lalu di harga Rp28000,-.
Mak deni pedagang pasar tradisional saat awak media bertanya penyebab murahnya harga sayur mayur tersebut, mengukapkan, ” pemasokan barang tetap, tapi pengguna barang yg tidak ada (pembeli.red), kalau di harapkan orang rumahan yg beli ya berapa kalilah, paling belinya cuma sekilo, sekilo mereka beli untu stok 4 hari mereka tidak belanja, seperti ada orang pesta, lumayan lancar, tapi karna covid inilah penyebab terhalang semuanya, murahnya barang ini hampir satu bulan, normalnya ya enggak tau kita kapan, harapan sy, semoga cepar-cepalah covid ini berakhir”. ujarnya .
Sedangkan sejumlah ibu rumah tangga saat dikonfirmasi awak media terkaitnya sayur mayur turun harga, mengaku lega atas sejumlah harga bahan untuk memasak di dapur murah meriah. Pasalnya, hampir rata-rata harga cabai, bawang dan tomat sudah sangat terjangkau untuk dibeli, Menurutnya, sebelumnya uang Rp50.000 hanya dapat membeli cabai dan tomat satu kilogram, kini harga sudah turun sehingga bisa terjangkau. “Kalau bisa seterusnya’lah dengan harga seperti ini murahnya, sehingga kami bisa hemat uang belanja untuk keperluan lainnya, apa lagi ini masa-masa mau mendaftarkan anak sekolah, ya bersyukurlah ,” tutur Yanti (39).
Lain lagi dengan keluhan petani,pak Man(50)salah seorang petani cabai merah di daerah ini.Ketika awak media meminta keterangan dari sudut pandang Petani,Pak Man menuturkan”kalau harga ditingkat pengecer hanya Rp 10.000-Rp 12.000 jadi harga dipetani hanya kisaran Rp 5.000,jangankan untung untuk biaya panen saja tidak cukup,jadi yang sangat rugi kami ini para petani”terang pak Man.
Kondisi pandemi covid ini memang sangat menyulitkan pelaku usaha,belum lagi dengan pembatasan-pembatasan sosialisasi warga.(id)