Skalapost (SK).
Kesehatan – Tim monitoring dan Evaluasi Pembinaan Jejaring intervensi Non Bedah Rumah Sakit Pusat Jantung Nasional Harapan Kita Jakarta gelar kegiatan Proctorship di RSUDAM pada tanggal 17- 19 September 2021.
Hal tersebut dilakukan guna meningkatkan kualitas Kompetensi Dokter Spesialis Jantung Intervensi dan Tim Cathlab di lingkungan RSUDAM Lampung, agar mampu melakukan Complex Percutaneous Coronary Intervention (PCI) secara mandiri. Senin
(20/09/21).
Kegiatan tersebut langsung dihadiri oleh tim monitoring dan evaluasi pembinaan jejaring intervensi dr. Amir Aziz Alkatiri, Sp. JP, dr. Siska Suridanda, Sp. JP, Ns. Nanang Raharja, S. Kep, Heroe Moestiko, AMK.
Rombongan tim monitoring disambut langsung oleh jajaran pejabat RSUDAM.
Direktur RSUDAM dr.Lukman Pura,Sp.PD.,K-GH.,MHSM mengatakan,kunjungan Tim Monitoring tersebut, dilakukan guna meningkatkan kualitas Dokter Spesialis Jantung Intervensi dan Tim Cathlab di lingkungan RSUDAM.
“Kemarin adalah kegiatan Proctorship Pelayanan Intervensi Kardiovaskuler. Yang dilakukan oleh rumah sakit pengampuh dalam hal ini adalah Rumah Sakit Pusat Jantung Nasional Harapan Kita Jakarta. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas Pelayanan Intervensi Kardiovaskuler dengan harapan sebagai salah satu rumah sakit jejaring kardiovaskuler yang sudah ditetapkan oleh Kemenkes, RSUD dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung, pada tahun 2023 dapat menjadi salah satu rumah sakit yang mampu untuk melakukan Complex Mandiri PCI dan dapat melakukan operasi bedah jantung terbuka secara mandiri sehingga, masyarakat Lampung tidak perlu lagi di rujuk ke Jakarta. ” Jelas Direktur RSUDAM Lampung.
Pelayanan Intervensi Kardiovaskuler merupkan salah satu layanan unggulan di RSUDAM dengan dukungan penuh dr Kemenkes dan Pemerintah Daerah Provinsi Lampung dalam hal pembinaan SDM serta pemenuhan sarana dan prasaran penunjang lainnya.
Pelayanan Kardiovaskuler yang dapat dilakukan di Ruang kateterisasi jantung antara lain adalah _Diagnostik Coronary Angiografi_ utk melihat apakah pembuluh darah jantung mengalami penyempitan, _Percutaneus Coronary Intervension_ atau pemasangan ring jantung, _Temporary dan Permanent pacemaker_ (pemasangan alat pacu jantung), serta pericardiosintesis (tindakan pengambilan cairan yang berlebihan di rongga jantung).
Semua pelayanan diatas dapat menggunakan BPJS dan Asuransi Kesehatan Swasta lainnya sesuai dengan ketentuan dan persyaratan yang berlaku pada Provider Asuransi. (*).
